Info Terbaru Festival Novel Menggugah Pro-U Media



Sejak 2003 Pro-U Media memunculkan karya-karya yang berawal dari kehidupan sehari-hari lewat penyajian ringan dan mudah dipahami. Banyak penulis yang bersama Pro-U Media; memberikan inspirasi, semangat, dan gugahan hidup kepada para pembaca dan masyarakat luas. Beberapa kali kami adakan event tingkat nasional, seperti pada tahun 2006 kami adakan lomba kepenulisan tingkat nasional yang diikuti 1500 lebih karya. Pertengahan tahun 2008 kami adakan Festival Film Indie tingkat nasional yang memperebutkan Trophy Menpora, alhamdulillah sukses. Kini, giliran Anda untuk untuk bergabung bersama kami untuk bersama-sama menggugah dan mencerahkan masyarakat agar hidup lebih baik dan berbarokah melalui karya-karya sastra.

1.Tahapan Lomba
- Pengiriman Karya : 1 Maret – 31 Juli 2009
- Proses Penjurian : 1 Agustus – 30 September 2009
- Pengumuman Pemenang : 10 Oktober 2009

2.Hadiah
Trophy Menteri Negara Pemuda dan Olahraga dan Total Hadiah senilai Rp. 30.000.000,-
Juara I : Trophy Menpora, Uang Tunai Rp. 10.000.000,-, dan paket buku senilai Rp. 3.000.000,-
Juara II : Trophy Menpora, Uang Tunai Rp. 6.500.000,-, dan paket buku senilai Rp. 3.000.000,-
Juara III : Trophy Menpora, Uang Tunai Rp. 4.500.000,-, dan paket buku senilai Rp. 3.000.000,-
• Hak terbit sebanyak 10.000 eksemplar untuk Juara I-III ada pada Pro-U Media. Untuk cetakan berikutnya (10.000 eksemplar ke atas) akan dihitung dengan system royalti.
• Bagi naskah yang tidak juara tapi memenuhi kriteria terbit, Pro-U Media akan menerbitkannya, dan penulis berhak mendapat honorarium atas penerbitan naskahnya itu.

3.Ketentuan Lomba
- Novel harus karya asli penulis/pengarang; bukan terjemahan atau saduran.
- Novel dengan materi yang menggugah, boleh fiksi atau pengalaman nyata.
- Novel tidak bermuatan pornografi dan SARA.
- Novel belum pernah dipublikasikan di media massa, dan tidak sedang diikutsertakan dalam perlombaan lain.
- Novel diketik dengan komputer dalam kertas A4 spasi 1,5. Panjang 150-400 halaman; Times New Roman 12 point, dan diberi nomor halaman.
- Peserta boleh mengirim lebih dari satu karya.
- Naskah dikirim dalam bentuk print out HARUS disertai sinopsis cerita, biodata penulis dan fotokopi pengenal (KTP/KTM/SIM/Paspor). Naskah dikirim ke Penerbit Pro-U Media, Jalan Jogokariyan no. 35 Yogyakarta 55143. Jangan lupa tuliskan "Festival Novel Menggugah" di pojok kiri atas amlop.

Haruskah begitu, Cinta?

Wahai paruh jiwaku

Bila cinta mulai berkecambah dalam garba hatimu

Apa yang kemudian akan terjadi?

Hati ataukah mulut yang kau biarkan bicara?

Nurani ataukah mata yang kau kenankah menatap?

Kalbu atahukah tangan yang kau izinkan menjamah?

Ataukah kedua-duanya?

Tidak cukupkah pelukan yang kutitipkan lewat angin?

Sehingga tak kenal waktu kau hirup wangi tubuhku

Haruskah begitu?

Bukankan angin tak lepas-lepas mendekapmu?

Atau masih kurangkah kecupan yang kutitipkan lewat hujan?



Sehingga kau terburu-buru mengkudap bibirku

Haruskah begitu?

Bukankah hujan tak tanggung-tanggung membasahi bibirmu?

Tidakkah pula lebih wajahku yang kuwakilkan pada langit?

Sehingga tiada kedip kau menelanjangi rupaku

Haruskah begitu?

Bukankah kau bisa memandang langit kapanpun kau mau?

Bagiku sudah cukup hati kita yang tak henti-henti bercumbu

Berkait erat di atas dipan-dipan surga yang begitu luas

Seluas hati kita yang bergerak memuja cinta

Cinta seharusnya begitu!

Kaliurang 12 Maret 2009


Pengumuman Pemenang Lomba Green Poetry Valentine Day 2009


Berita Redaksi


Oleh : Redaksi-kabarindonesia

18-Feb-2009, 02:03:37 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Luar biasa benar. Benar-benar luar biasa. Ternyata animo "para penyair" untuk mengikuti lomba Green Poetry Valentine Day 2009 yang diprakarsai media online ini sungguh di luar prediksi Dewan Redaksi. Imbasnya pengumuman pemenang lomba yang seharusnya di-publish tepat pada perayaan Hari Valentine, 14 Pebruari 2009 kemarin, karena dalih banyaknya naskah lomba yang masuk ke meja redaksi; akhirnya Dewan Redaksi mengundurkan jadwal pengumuman di atas, yakni pada tanggal 18 Pebruari 2009, hari ini.

Jumlah peserta lomba yang turut dalam kompetisi bergengsi ini tak kurang dari 450 peserta dengan jumlah karya puisi mencapai 644 buah. Kendati waktu pendaftaran lomba dibuka sejak tanggal 11 Januari-10 Pebruari 2009; realitas sosialnya masih banyak peserta lomba yang tetap antusias mengirimkan karya-karya puisi mereka ke meja redaksi pasca tanggal yang telah ditetapkan.

Hebat benar, entah nanti dalam kompetisi ini Anda termasuk menjadi pemenang atau belum berkesempatan menjadi yang terbaik; tetapi walau bagaimana pun karya-karya Anda semua sungguh monumental, kalau boleh dibilang cukup fenomenal. Mayoritas peserta lomba sudah memiliki basis dunia kepenyairan, maka tak urung para penyair-penyair yang karya-karyanya pernah termuat di media cetak maupun elektronik; turut juga dalam lomba penulisan puisi ini.

Tentu saja dibutuhkan kerja keras yang amat melelahkan untuk menilai kualitas sebuah puisi. Terbukti, setiap karya puisi dinilai melalui proses panjang yakni dari tahap pengumpulan, penyeleksian dan penilaian naskah-naskah puisi yang begitu rumit, detil dan kompleks. Setidaknya ada empat aspek makrokosmos yang dinilai dalam penentuan kemenangan kompetisi ini. Aspek-aspek yang dinilai dalam lomba puisi yakni meliputi isi karya puisi, ragam bahasa puisi, tampilan fisik puisi dan nilai rasa puisi. Dan akhirnya dengan mantap sidang Dewan Juri yang terdiri atas beberapa Dewan Redaksi Harian Online KabarIndonesia (HOKI) menetapkan, bahwa nama-nama di bawah ini sebagai pemenang lomba dan berhak menyandang gelar sebagai "Penyair Hijau 2009 versi HOKI".

Mereka adalah:

Satu, Juara Umum I diraih oleh Syarif Hidayatullah dengan puisi berjudul "Doa Terumbu Karang".

Dua, Juara Umum II diraih oleh Arry Syakir Gifari dengan puisi bertajuk "Sajadah Bumi".

Tiga, Juara Umum III diraih oleh Faisal Syahreza dengan puisi berjudul "Mungkin Hujan".

Empat, Juara Favorite I diraih oleh Siti Durotul Yatimah dengan puisi bertitel "Atas Nama Kesempurnaan".

Lima, Juara Favorite II diraih oleh Istianah Qudsi Ft dengan puisinya berjudul "Ketika Bumi Berbicara".

Enam, Juara Favorite III diraih oleh Darwanto melalui puisinya berjudul "Aku, Mentari dan Bulan".

Keputusan Dewan Juri di atas tak dapat diganggu gugat dan berlaku mutlak. Namun apabila di kemudian hari, Dewan Redaksi mengetahui, bahwa naskah-naskah pemenang di atas pernah dipublikasikan di media lain, dan atau merupakan karya hasil plagiat milik orang lain; Redaksi memiliki otoritas penuh untuk mencabut dan membatalkan kemenangan peserta yang bersangkutan.

Pihak Panitia Lomba memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memberikan informasi berupa masukan, dan saran. Khusus bagi para pemenang lomba diharapkan untuk segera mengirimkan, tanda pengenal dalam bentuk attachment (KTP, SIM, Passport, atau Kartu Pelajar/Mahasiswa yang masih berlaku), nama lengkap, alamat rumah, dan nomor kontak (telepon/HP), cukup melalui email ke meja redaksi HOKI ke redaksi@kabarindonesia.com dalam rangka untuk mengirimkan piagam penghargaan dan "kenang-kenangan" dari Dewan Redaksi HOKI.

Atas nama Dewan Redaksi dan Dewan Juri; kami mengucapkan "Selamat atas Kemenangan Anda", dan bagi yang belum beruntung; jangan lantas berkecil hati, karena HOKI tetap berencana akan membukukan karya-karya terbaik Anda dalam sebuah buku eksklusif.

Sekali lagi, selamat; semoga hajatan ini melahirkan para penulis, sekaligus penyair yang selalu peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup.

Salam damai, salam bumi hijau dan salam sejahtera selama-lamanya! (*)